Authentication
212x Tipe PDF Ukuran file 0.21 MB Source: 2010
Gambut Gambut adalah akumulasi dari unsur vegetasi yang membusuk sebagian. Gambut umumnya terbentuk di area rawa, disaat tumbuhan tersebut tidak dapat sepenuhnya membusuk oleh karena kondisi asam dan anaerobik. Gambut biasanya terbentuk dari vegetasi rawa, sebagai contoh pohon-pohonan, rumput-rumputan, dan jamur, dan juga beberapa tipe bahan sisa-sisa organik, seperti serangga dan bangkai hewan. Gambut terbentuk dalam ribuan tahun, berkembang dengan pertumbuhan sekitar satu milimeter per tahun, yang jika dalam kondisi tepat, merupakan tahapan awal terbentuknya batu bara (Gambar A1) Gambar A1 Dekomposisibahanorganik yang terjadi sangat perlahan selamaribuan tahun menciptakan penyimpanan karbon pada tanah lahan gambut Lahan gambut Indonesia menyimpan36 Gt karbon(132 Gt gas CO2e) yang terletak di bawah Tanah yang tanah beradapada Hutan lahan kondisi banjir gambut menyimpan4.2 Gt karbon (15 Gt gas CO2e) di bawhtanah Sebagai perbandingan, hutan terbesar di dunia (Hutan Amazon) Pengeringan perlahan Dekomposisi material Akumulasi bahan menyimpan46 Gt menyebabkangenangan organik yang lamban organik (gambut) karbon(168 Gt air dan dekomposisi menyebabkan kurangnya gas CO2e) biomassa yang sangat oksigen dan rendahnya lamban kelimpahan organisme Lahan gambut mencakup sekitar 3 persen massa lahan global, menyimpan karbon dalam jumlah yang sangat besar yaitu 528 Gt, setara dengan sepertiga jumlah karbon di lahan global. Karbon ini sekaligus merupakan ancaman, karena dapat melepaskan CO ke atmosfir melalui 2 cara (Gambar A2): 2 1. Pengeringan lahan gambut, mengakibatkan materi gambut ber-aerasi dan oleh karena itu beroksidasi (dekomposisi aerobik). Proses oksidasi ini menghasilkan emisi CO2 karena sekitar 50 sampai 60 persen unsur kering gambut adalah karbon 2. Kebakaran di lahan gambut yang terdegradasi menghasilkan emisi CO lebih banyak lagi, kebakaran di lahan gambut yang tidak 2 dikeringkan dan tidak terdegradasi sangat jarang karena secara alami kadar kelembabannya sangat tinggi Contoh A2 Emisi-emisi gambut adalah hasil dari dekomposisi dan kebakaranlahan yang sudah terdegradasi dan pembukaan lahan baru akan meningkatkan emisi di masa depan Pembukaan Lahanyang sudahada Dekomposisi setelah Kebakaran pengeringan Gambut Pembukaan lahan di masadepan Pemindahanbiomassa Dekomposisisetelah Kebakaran yang ada di tanah atas pengeringan Gambut Walaupun demikian, degradasi yang paling cepat saat ini terjadi di Asia Tenggara dan terutama di Indonesia, yang memiliki kira-kira 22 juta ha lahan gambut (5 persen dari jumlah area lahan gambut global). Lahan gambut di Indonesia di tebangi pohonnya, dikeringkan, dan dibakar untuk kemudian dimanfaatkan antara lain untuk kelapa sawit dan pabrik kayu serta pertanian.
no reviews yet
Please Login to review.