148x Filetype PDF File size 0.44 MB Source: p2m.polibatam.ac.id
CORPORATE GOVERNANCE DAN KINERJA PERUSAHAAN Prasetyo Widyo Iswara Batam Polytechnics Accounting Study Program Parkway Street, Batam Center, Batam 29461, Indonesia Email: iswara@polibatam.ac.id Abstrak: Corporate governance yang diukur dengan CGPI (Corporate Governance Perception Index) berdasarkan pada pemeringkatan yang telah disusun oleh IICG (Indonesian Institute of Corporate Governance) dan kinerja perusahaan diukur dengan nilai Return on Equity dan Tobin’s Q. Metode statistik yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Sampel penelitian adalah perusahaan yang terdaftar di BEJ (Bursa Efek Jakarta) dan mengikuti survei yang dilakukan oleh IICG Tahun 2005 – 2007 dan termasuk dalam pemeringkatan CGPI. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dapat diambil kesimpulan bahwa corporate governance mempengaruhi nilai kerja pasar perusahaan. Hal ini membuktikan bahwa semakin besar nilai pasar asset maka semakin besar pada kerelaan investor untuk mengeluarkan pengorbanan yang lebih untuk memiliki perusahaan tersebut, sehingga perusahaan tersebut memiliki brand image perusahaan yang sangat kuat karena implementasi GCG (Good Corporate Governance) berhubungan dengan peningkatan citra perusahaan. Perusahaan yang mempraktikan GCG, akan mengalami perbaikan citra dan peningkatan nilai perusahaan. Namun, corporate governance tidak mempengaruhi secara langsung kinerja operasional perusahaan. Hal ini membuktikan bahwa masih rendahnya kesadaran emiten dalam menerapkan GCG. Manajemen perusahaan belum tertarik manfaat jangka panjang penerapan GCG sehingga mereka merasa dapat berjalan tanpa GCG. Keywords: corporate governance, return on equity, tobin’s Q Krisis yang terjadi di Amerika Serikat “Corporate governance merupakan kumpulan menimbulkan efek bagi perekonomian dunia. hukum, peraturan dan kaidah yang wajib dipenuhi, Indonesia yang terkena dampak krisis ekonomi yang dapat mendorong kinerja perusahaan bekerja global, isu mengenai sistem tata kelola perusahaan secara efisien, menghasilkan nilai ekonomi jangka (good corporate governance) telah menjadi panjang yang berkesinambungan bagi para bahasan yang sangat penting dalam rangka pemegang saham maupun masyarakat sekitar mendukung pemulihan kegiatan dunia usaha dan secara keseluruhan”. pertumbuhan perekonomian setelah masa-masa Pengertian corporate governance dapat krisis. Hadirnya good corporate governance dimasukkan dalam dua kategori. Kategori dalam pemulihan krisis di Indonesia menjadi pertama, lebih condong pada serangkaian pola mutlak diperlukan, mengingat good corporate perilaku perusahaan yang diukur melalui kinerja, governance mensyaratkan suatu pengelolaan yang pertumbuhan, struktur pembiayaan, perlakuan baik dalam sebuah organisasi. Corporate terhadap para pemegang saham, dan stakeholders. governance lebih condong pada serangkaian pola Kategori kedua, lebih melihat pada kerangka perilaku perusahaan yang diukur melalui kinerja, secara normatif, yaitu segala ketentuan hukum pertumbuhan, struktur pembiayaan perlakuan baik yang berasal dari sistem hukum, sistem terhadap para pemegang saham, dan stakeholders. peradilan, pasar keuangan, dan sebagainya yang Pentingnya hak pemegang saham untuk mempengaruhi perilaku perusahaan. memperoleh informasi dengan benar (akurat) dan tepat pada waktunya, serta kewajiban perusahaan Prinsip Dasar Pengelolaan Perusahaan yang untuk melakukan pengungkapan (disclosure) Baik secara akurat tepat waktu dan transparan Prinsip-prinsip dasar dari Good Corporate mengenai semua hal yang berkaitan dengan Governance (GCG) pada dasarnya memiliki kinerja perusahaan kepemilikan dan pemegang tujuan untuk memberikan kemajuan terhadap kepentingan (stakeholder). kinerja suatu perusahaan. Prinsip-prinsip good corporate governance yang dikembangkan Corporate Governance Organization for Economic Cooperation and Corporate governance yang didefinisikan sebagai Development (OECD) adalah sebagai berikut: seperangkat peraturan yang menetapkan hubungan 1. Perlindungan terhadap hak-hak pemegang antara pemegang saham, pengurus, pihak kreditur, saham. pemerintah, karyawan serta para pemegang Hak-hak tersebut meliputi hak-hak dasar kepentingan intern dan ekstern lainnya pemegang saham, yaitu hak untuk menjamin sehubungan dengan hak-hak dan kewajiban keamanan metode pendaftaran kepemilikan, mereka, atau dengan kata lain sistem yang mengalihkan atau memindahkan saham yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan. dimilikinya, memperoleh informasi yang Definisi lain juga diungkapkan oleh Bank relevan mengenai perusahaan secara berkala Dunia (Tunggal dan Widjaja, 2002) yaitu dan teratur, ikut berperan dan memberikan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham lainnya, berdasarkan kerangka aturan dan (RUPS), memilih anggota dewan komisaris peraturan yang berlaku. dan direksi, dan selanjutnya, memperoleh 2. Memberikan kerangka acuan yang pembagian keuntungan perusahaan/deviden. memungkinkan pengawasan berjalan efektif 2. Persamaan perlakuan terhadap seluruh sehingga tercipta mekanisme checks and pemegang saham. balances di perusahaan. Seluruh pemegang saham harus memiliki, 3. Mengurangi agency cost, yaitu suatu biaya kesempatan untuk mendapatkan penggantian yang harus ditanggung pemegang saham atau perbaikan atas pelanggaran dari hak-hak sebagai akibat pendelegasian wewenang mereka. kepada pihak manajemen. 3. Peranan stakeholders yang terkait dengan perusahaan. Sistem Penilaian Pelaksanaan Good Corporate Memberikan pengakuan terhadap hak-hak Governance stakeholders, seperti yang telah ditentukan Penilaian terhadap pelaksanaan good corporate dalam undang-undang, dan mendorong governance di Indonesia dilakukan oleh lembaga kerjasama yang aktif antara perusahaan independen yaitu: Indonesian Institute for dengan para stakeholders tersebut dalam Corporate Governance (IICG). Penilaian rangka menciptakan lapangan kerja, dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang kesejahteraan masyarakat dan dijawab oleh pihak manajemen perusahaan. Aspek kesinambungan usaha. yang dinilai meliputi: 4. Keterbukaan dan Transparansi. 1. Komitmen terhadap tata kelola perusahaan Memberikan jaminan adanya pengungkapan 2. Transparansi yang tepat waktu akurat untuk setiap 3. Akuntabilitas permasalahan yang berkaitan dengan 4. Responsibilitas perusahaan. Selain itu, informasi yang 5. Independensi diungkapkan harus disusun, diaudit, dan 6. Keadilan disajikan sesuai dengan standar yang 7. Kompetensi berkualitas tinggi. 8. Pernyataan misi perusahaan 5. Akuntabilitas Dewan Komisaris (Board of 9. Kepemimpinan Directors) 10. Kolaborasi staf Menjamin adanya pedoman strategis Pemeringkatan penerapan konsep corporate perusahaan, pemantauan yang efektif governance pada perusahaan peserta dengan terhadap manajemen yang dilakukan oleh memberikan skor sesuai dengan hasil pembobotan dewan komisaris serta akuntabilitas dewan nilai berdasarkan penilaian investor. komisaris terhadap perusahaan dan para Pemeringkatan CGPI didesain menjadi 3 kategori pemegang saham. berdasarkan tingkat kepercayaan yang dapat dijelaskan menurut skor penerapan konsep Tujuan dan Manfaat Corporate Governance corporate governance seperti tertera pada tabel 1. Menurut Sutojo dan Aldridge (2005: 5), good Tabel 1. Kategori Pemeringkatan CGPI corporate governance mempunyai lima macam Skor Tingkat kepercayaan tujuan utama. Kelima tujuan tersebut adalah 55 – 69 Cukup Terpercaya sebagai berikut: 70 – 84 Terpercaya 1. Melindungi hak dan kepentingan pemegang 85 – 100 Sangat Terpercaya saham Sumber: Indonesian Institute for Corporate Governance 2. Melindungi hak dan kepentingan para anggota the stakeholders non pemegang Berdasarkan selang skor untuk masing- saham masing kategori diatas, maka dapat ditentukan 3. Meningkatkan nilai perusahaan dan para tingkat prestasi yang dicapai oleh masing-masing pemegang saham perusahaan. 4. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja dewan pengurus atau Board of Directors dan Kinerja Perusahaan manajemen perusahaan. Kinerja adalah gambaran pencapaian pelaksanaan 5. Meningkatkan mutu hubungan Board of suatu kegiatan atau program atau kebijaksanaan Directors dengan manajemen senior dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi perusahaan. organisasi. Pelaporan kinerja adalah refleksi Sedangkan menurut Daniri (2006: 15-16), kewajiban untuk mempresentasikan dan manfaat penerapan good corporate governance melaporkan kinerja semua aktivitas dan semua adalah sebagai berikut: sumber daya yang perlu dipertanggungjawabkan. 1. Peningkatan kinerja perusahan melalui Penilaian perusahaan khususnya kinerja sering supervisi atau pemantauan kinerja dilakukan untuk tujuan: manajemen dan adanya akuntabilitas 1. Untuk memperoleh pendapat wajar atas manajemen terhadap pemangku kepentingan penyertaan dalam suatu perusahaan atau menunjukkan bahwa perusahaan bernilai corporate governance secara baik akan memiliki lebih dari apa yang ada di dalam neraca. kinerja keuangan yang baik dan akan diikuti oleh 2. Untuk keperluan merger dan akuisisi. kinerja pasar yang tampak pada nilai saham 3. Untuk kepentingan usaha yang bertujuan perusahaan sehingga dapat diprediksi bahwa untuk mengetahui apakah nilai usaha lebih perusahaan yang menerapkan prinsip-prinsip good besar daripada nilai likuiditasnya. corporate governance yang lebih baik akan 4. Memperoleh pembelanjaan penetapan cenderung mempunyai kinerja perusahaan yang besarnya pinjaman atau tambahan modal. lebih baik pula. Kinerja perusahaan ditentukan sejauh mana Pengukuran penerapan good corporate keseriusannya dalam menerapkan good corporate governance dilakukan dengan menggunakan skor governance. Perusahaan yang terdaftar dalam skor good corporate governance yang dipublikasikan pemeringkatan corporate governance yang oleh Indonesian Institute For Corporate dilakukan oleh IICG telah menerapkan good Governance (IICG), indeks yang digunakan untuk corporate governance dengan baik dan secara memberikan skor berupa angka mulai dari 0 langsung menaikkan nilai sahamnya. Secara sampai 100, jika perusahaan memiliki skor teoritis praktik good corporate governance dapat mendekati atau mencapai nilai 100 maka meningkatkan kinerja perusahaan, mengurangi perusahaan tersebut semakin baik dalam resiko yang mungkin dilakukan oleh dewan menerapkan corporate governance. dengan keputusan yang menguntungkan sendiri dan umumnya good corporate governance dapat Hipotesis dan Model Penelitian meningkatkan kepercayaan investor untuk Berdasarkan permasalahan yang telah menanamkan modalnya yang berdampak terhadap diuraikan, maka hipotesis yang diajukan adalah kinerjanya. sebagai berikut: Peranan penerapan good corporate governance Diduga Corporate Governance Perception sangat penting untuk meningkatkan daya saing Index (CGPI) berpengaruh signifikan terhadap perusahaan dalam kompetisi pasar global yang kinerja keuangan perusahaan. sudah ketat sekali. Penerapan good corporate Diduga Corporate Governance Perception governance yang berintikan pada budaya Index (CGPI) berpengaruh signifikan terhadap korporasi adalah merupakan sikap profesionalisme kinerja pasar perusahaan yang beretika dan bermoral tinggi, sehingga semua kekuatan manusia korporasi tidak lagi Good Corporate Kinerja melakukan politik praktis di dalam perusahaan, Governance Keuangan melainkan bersatu padu untuk meningkatkan (CGPI) Perusahaan kualitas perusahaan menjadi kuat, kokoh, dan (ROE) lebih sehat serta dapat mengembangkan perusahaan. Variabel Kinerja Kontrol: Pasar Penerapan GCG 1. Leverage Perusahaan Penerapan good corporate governance dipercaya 2. Firm Size (Tobin’s Q) dapat meningkatkan kinerja atau nilai perusahaan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan hasil Gambar 1. Model penelitian survei IICG berupa Corporate Governance Perception Index (CGPI) untuk mengukur METODE corporate governance. Alasan penggunaan indeks Desain Penelitian ini disebabkan oleh keterbatasan data tentang Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian penerapan corporate governance pada penelitian kuantitatif. Pendekatan kuantitatif perusahaan-perusahaan di Indonesia. Indeks menitikberatkan pada pengujian hipotesis, tersebut merupakan satu-satunya indeks yang mengukur variabel yang sedang diteliti dan akan dipublikasikan dari hasil penelitian pada menghasilkan kesimpulan yang dapat perusahaan-perusahaan di Indonesia dengan digeneralisasi. menggunakan instrumen yang telah disesuaikan dengan ketentuan peraturan yang berlaku di Jenis dan Sumber data Indonesia. Peneliti menggunakan nilai Tobin’s Q Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai ukuran penilaian pasar dan Return on adalah rasio dan data interval. Data ini merupakan Equity (ROE). data sekunder yang berupa: Tobin’s Q sebagai ukuran penilaian pasar dan a. Daftar perusahaan yang mendapatkan CGPI Return on Equity (ROE) sebagai ukuran kinerja tahun 2005 -2007 yang didapat dari IICG keuangan perusahaan diyakini bisa memberikan b. Data keuangan perusahaan yang terdaftar pada gambaran mengenai kinerja perusahaan yang baik, Bursa Efek Indonesia yang didapat dari karena esensi penerapan prinsip-prinsip good Indonesian Capital Market Directory. corporate governance adalah peningkatan kinerja perusahaan. Perusahaan yang telah menerapkan Metode Penentuan Sampel Model Analisis dan Teknik Analisis Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini Mengacu pada hipotesis yang diajukan, maka adalah dengan metode purposive sampling, teknik analisis data yang digunakan dalam kriteria yang dikehendaki peneliti adalah: penelitian ini adalah regresi linier berganda 1. Perusahaan yang diteliti merupakan go public dengan rumus: di Bursa Efek Indonesia. Hipotesis 1 : 2. Perusahaan yang diteliti merupakan ROE = α + β CGPI + β LEV + β SIZE + ε perusahaan yang telah menerapkan corporate 0 1 2 3 Hipotesis 2 : governance, dimana parameter penerapan Tobin’s Q = corporate governance yang dipakai adalah α + β CGPI + β LEV + β SIZE + ε diperolehnya CGPI yaitu tahun 2005-2007. 0 1 2 3 3. Perusahaan yang telah mempunyai CGPI tersebut harus memiliki laporan keuangan Dimana: ROE = Kinerja keuangan perusahaan lengkap untuk tahun 2005-2007. Tobin’s Q = Kinerja pasar keuangan CGPI = Corporate Governance Perception Index Metode Pengumpulan Data α = intersep persamaan regresi Penelitian ini mengumpulkan data-data yang LEV = Leverage keuangan diperlukan dari badan terkait, dalam hal ini SIZE = Ukuran perusahaan Indonesian Institute for Corporate Governance β , β , β = Koefisien regresi (IICG). Untuk mendapatkan data keuangan 1 2 3 ε = Standar error perusahaan penulis mengambil data dari Indonesian Capital Market Directory. Uji Asumsi Klasik Dalam penggunaan regresi, terdapat beberapa Definisi Operasional Variabel uji asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu: Variabel bebas : Corporate Governance Perception Index. Acuan penilaian CGPI adalah Uji Normalitas komitmen terhadap tata kelola perusahaan, Bertujuan untuk menguji apakah dalam model transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, regresi, variabel pengganggu atau residual (u) independesi, keadilan, kompetensi, misi, dan memiliki distribusi normal, berarti bahwa nilai kepemimpinan, serta kolaborasi staf. variabel u yang kecil mempunyai peluang yang Variabel Terikat Y1 : Return on Equity (ROE). lebih besar untuk teramati. Normalitas merupakan Return on Equity (ROE) untuk mengukur tingkat uji instrumen yang digunakan untuk mengetahui pengembalian dari total ekuitas. ROE dihitung sebaran data. Apakah data terdistribusi secara dengan menggunakan rumus sebagai berikut: normal atau tidak. Selanjutnya untuk mengetahui ROE = Net Income .......................................... (1) sebaran data penelitian dalam penelitian ini Total Equity digunakan metode Kolmogorov Smirnov Variabel Terikat Y2 : Tobin’s Q. Tobin’s Q (Ghozali, 2005:74). adalah perbandingan antara nilai pasar perusahaan dengan nilai buku total aktiva. Rasio Tobin’s Q Uji Multikolinieritas dihitung dengan menggunakan rumus sebagai Uji gejala multikolinieritas terjadi jika terdapat berikut: korelasi yang kuat diantara variabel-variabel Tobin’s Q = bebas. Konsekuensi yang ditimbulkan dari gejala Market Value of Equity + Liabilities ................ (2) ini adalah nilai koefisien regresi variabel-variabel Total Asset bebas masih bisa diperoleh tetapi memiliki standar Variabel kontrol X1 : Leverage keuangan. deviasi yang besar, sehingga kemungkinan besar Leverage merupakan penggunaan hutang sebagai variabel-variabel yang mengalami gejala ini sumber pendanaan perusahaan. Tingkat Leverage multikolinieritas dapat dilihat dari nilai VIF keuangan dapat diukur dengan menggunakan (Variance Inflation Factor) pada hasil output rumus DER (Debt to Equity Ratio) sebagai SPSS. VIF yang nilainya lebih dari 10 berikut: menunjukkan bahwa variabel bebas mengalami DER = Total Debt ............................................. (3) multikolinieritas. Penanggulangan terhadap gejala Total Equity ini dapat dilakukan dengan mengeluarkan salah Variabel kontrol X2 : Ukuran perusahaan. satu variabel bebas yang berkorelasi karena sudah Ukuran perusahaan menunjukkan besar kecilnya diwakili oleh variabel bebas yang lain dan bisa perusahaan berdasarkan jumlah aktiva yang juga dilakukan dengan cara memperbesar ukuran dimiliki oleh perusahaan tersebut. Ukuran sampel, sebab jumlah sampel yang kecil dapat perusahaan dapat diukur dengan menggunakan menyebabkan terjadinya gejala multikolinieritas. natural logarithm (Ln) atas total aktiva perusahaan pada akhir tahun. Firm Size dihitung Uji Heteroskesdastisitas dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Penyimpangan asumsi model klasik yang Firm Size = Ln Total Aktiva ............................. (4) keempat adalah adanya heteroskesdastisitas.
no reviews yet
Please Login to review.