121x Filetype PDF File size 0.17 MB Source: oaji.net
Jurnal Computech & Bisnis, Vol. 9, No. 1, Juni 2015, 1-11 test 1 ISSN2442-4943 PERANCANGAN SISTEM PERSEDIAAN BARANG PADA BAGIAN PENYIMPANAN BARANG DI CABANG PELAYANAN DINAS PENDAPATANDAERAH PROVINSI WILAYAH KOTA BANDUNG III 1 2 Haris Nurdiansyah , Ali Mulyawan1,2 STMIK Mardira Indonesia, Bandung Email: ali_muly@stmik-mi.ac.id2 Abstract The application program creation and use of Information System Design Inventory In Part Storage of Goods in Services Branch Provincial Revenue Office Bandung Region III aims to simplify the construction process in the office inventory with inventory application system using visual basic programming. The technique used by the technique with the concept of object-oriented systems development Object Oriented Software Enggeneering (OOSE) with an emphasis on the use case. Object Oriented Software Engineering (OOSE) is a design software and techniques used in the design of the software in object-oriented programming. Keywords:inventory; applications; inventory information system Abstrak Program aplikasi pembuatan dan penggunaan Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang Pada Bagian Penyimpanan Barang di Cabang Pelayanan Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Wilayah Kota Bandung III ini bertujuan untuk mempermudah dalam pengerjaan proses persediaan barang di kantor tersebut dengan system aplikasi persediaan barang menggunakan pemrograman visual basic. Teknik yang digunakan dengan Teknik dengan Konsep Pengembangan sistem berorientasi objek Object Oriented Software Enggeneering (OOSE) dengan penekanan pada use case. Object Oriented Software Engineering (OOSE) merupakan desain perangkat lunak dan teknik yang digunakan dalam desain perangkat lunak dalam pemrograman berorientasi obyek. Kata Kunci: persediaan; aplikasi; sistem informasi persediaan barang 1 2 Jurnal Computech & Bisnis, Vol. 9, No. 1, Juni 2015, 1-11 test 1 PENDAHULUAN data barang secara terkomputerisasi Pada era globalisasi sekarang ini, suatu sehingga mempermudah dalam sistem informasi dengan menggunakan pencarian data barang. teknologi komputer yang sangat canggih 3. Menyusun suatu laporan skripsi akan memudahkan untuk melakukan yang akan memperkaya dunia pengolahan data yang dapat menghemat keilmuan dan dapat menjadi waktu maupun biaya.dan hasil dari sumber pengetahuan untuk informasi tersebut akan bermanfaat bagi pengembangan aplikasi lebih lanjut. suatu perusahaan atau instansi yang Tujuan dalam penelitian ini adalah: menggunakannya. Pengelolaan data dan 1. Dibuatkan suatu database yang informasi secara cepat, tepat dan efisien dapat menyimpan data barang adalah hal yang penting yang secara terkomputerisasi sehingga dibutuhkan bagi setiap perusahaan atau mempermudah dalam pencarian instansi, seperti pada Cabang Pelayanan data barang. Dinas Pendapatan Daerah Provinsi 2. Mempercepat proses pembuatan Wilayah Kota Bandung III, yang laporan. merupakan suatu instansi pemerintah yang bergerak di bidang Pendapatan Daerah. KAJIANTEORI Seiring dengan perkembangan Analisis Sistem teknologi, kebutuhan akan suatu Analisis sistem didefinisikan sebagai informasi yang relevan, akurat, cepat penguraian dari suatu sistem informasi dan tepat sangat dibutuhkan, sehingga yang utuh ke dalam begian-bagian suatu perusahaan atau instansi dapat komponennya dengan maksud untuk menggunakan informasi tersebut untuk mengidentifikasikan dan mnegevaluasi menyelesaikan berbagai masalah yang permasalahan, kesempatan, hambatan terjadi dengan cepat. yang terjadi dan kebutuhan yang Salah satu sistem informasi yang diharapkan sehingga dapat diusulkn digunakan pada Cabang Pelayanan perbaikkan. Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Tahap analisis dilakukan setelah tahap Wilayah Kota Bandung III yaitu sistem perencanaan sistem dan sebelum tahap pengolahan data persediaan barang. desain sistem. Tahap ini merupakan dengan sistem ini maka dibutuhkan tahap yang kritis karena kesalahan suatu sistem untuk mengelola persediaan dalam tahap ini menyebabkan kesalahan barang milik Cabang Pelayanan Dinas pada tahap selanjutnya. Misalanya anda Pendapatan Daerah Provinsi Wilayah diharapkan pada seuatu masalah untuk Kota Bandung III, sehingga data menentukan seberapa jauh sistem persediaan barang yang sebelumnya tersebut telah mencapai sasarannya. Jika tidak terkontrol dapat terintegrasi sistem mempunyai beberapa kelemahan, dengan baik. anda harus dapat menemukannya. Tugas ini yang disebut sebagai analisis sistem. Maksud dari penelitian ini adalah: Tugas utama dari proses analisis sistem 1. Membangun Perancangan Sistem meliputi : Informasi Persediaan Barang Pada 1. Menetukan lingkup sistem Bagian Penyimpanan Barang Di 2. Mengumpulkan fakta Cabang Pelayanan Dinas 3. Menganalisis fakta Pendapatan Daerah Provinsi 4. Mengkomunikasikan temuan-temuan Wilayah Kota Bandung III. tersebut melalui laporan analisis 2. Meningkatkan pemahaman dalam sistem, fakta merupakan bagian dari teknik pemrogramanmenyimpan informasi yang menunjukkan realita, 8 Nurdiansyah, Perancangan Sistem Persediaan Barang 3 situasi dan relasi yang menjamin unuk membantu analis analisis dan pemodelan. mengidentifikasikan sumber yang ada bagi sistem yang baru. Langkah-langkah analisis sistem Langkah-langkah dasar yang dilalui Saat sistem baru diimplementasikan, dalam analisis sistem adalah : analis bertanggung jawab terhadap 1. Identify, mengidentifikasi masalah penentuan waktu pelaksanaan dan 2. Understand, memahami kerja sistem kegiatan yang dibutuhkan untuk yang ada menghapus pertahap sistem yang 3. Analyze, menganalisis sistem berjalan dan memulai mengoperasikan 4. Report, membuat laporan sistem yang baru. Saat dikonversi, analis harus mengetahui tidak hanya kegiatan Pengumpul permintaan apa yang akan dilaksanakan tetapi juga Untuk melaksanakan pekerjaan, anlais kegiatan-kegiatan yang sudah sistem perlu menentukan lingkup dari dilaksanakan. Dengan mempelajari dan sistem yang baru dan mendaptkan memodelkan sistem yang berjalan, informasi yang banyak. Ada 3 sumber analisis akan memperoleh jawaban- dari fakta studi, yaitu : jawaban tersebut 1. Sistem yang berjalan 2. Sumber internal lainnya Kerugian dari pemodelan sistem yang 3. Suber eksternal tidak berjalan Dalam banyak situasi dengan kondisi Durasi, kompleksitas dan sistem baru unik dan berbeda sekali pengeluaran dengan sistem yang ada, mempelajari Masalah utama bagi professional sitem, sistem yang berjalan kadang-kadang baik yang baru maupun yang menyesatkan. Sehingga sistem yang berpengalaman adalah merubah atau berjalan menjadi tidak relevan dan menterjemahkan sebuah instruksi menganalisisnya manjadi menghabiskan permintaan sebuah laporan pembelian waktu dan uang. Untuk apa harian dari manajemen ke dalam sebuah menganalisis dan memodelkan sistem sistem pengolahan permbelian dan yang akan dibuang ? lebih baik jika persediaan yang baru. DFD merupakan mengidentifikasikan apa yang salah satu alat yang tepat untuk dibutuhkan sistem baru dibandingkan mendefinisikan lingkup analisis sistem. menggulang kesalahan yang terjadi pada Batasan-batasan yang ada dalam sistem yang berjalan. pendefinisan sistem membatasi penyelesaian sistem dan rekomendasi Perancangan Sistem yang dihasilkan dari anlaisis. Definisi Menurut Jogiyanto (2005:197) awal mengenai likup sistem merupakan perancangan sistem adalah dasar untuk mendefinisikan ulang penggambaran, perencanaan, pembuatan temuan-temuan saat analisis. Biasanya sketsa dari beberapa elemen yang hal ini menghabiskan banyak waktu dan terpisah dalam satu kesatuan yang utuh uang, sehingga perlu komitmen waktu dan berfungsi.” dari user untuk ikut berpartisipasi. Yang dilakukan dalam perancangan Keuntungan dari pemodelan sistem sistem adalah : yang berjalan 1. Mendefinisikan apa yang akan Model sistem yang lama menyediakan dirancang. kesempatan untuk menentukan apakah 2. Menyimpulkan elemen-elemen sistem memuaskan, perlu sedikit sistem informasi. perbaikan, membutuhkan pemeriksaan 3. Menggambarkan langkah-langkah yang besar, atau diganti. Model ini juga dasar perancangan. menyediakn sumber ide perancangan 4 Jurnal Computech & Bisnis, Vol. 9, No. 1, Juni 2015, 1-11 Tujuan perancangan sistem adalah: Metode FIFO atau metode masuk 1. Memenuhi kebutuhan pengguna pertama keluar pertama adalah sistem. metode penilaian persediaan 2. Memberikan gambaran yang jelas dimana biaya dimasukan dalam dan rancang bangun yang lengkap. harga pokok penjualan sesuai dengan urutan terjadinya. Persediaan 2. Metode LIFO (Last In First Out) Definisi persedian menurut Suharli Metode LIFO atau metode masuk (2006:227) adalah sebagai berikut: terakhir keluar pertama adalah “Persediaan adalah aktiva yang tersedia metode penilaian persediaan untuk dijual dalam kegiatan normal dimana biaya dari unit yang dijual persediaan. Pada bisnis manufaktur, merupakan biaya pembelian paling persediaan meliputi bahan mentah, akhir. barang dalam proses produksi, barang 3. Metode Rata-Rata (Average) jadi.” Adapun pengertian sistem Metode rata-rata adalah metode persediaan menurut Krismiaji (2005:46) penilaian dimana biaya rata-rata per adalah sebuah sistem yang memelihara unit untuk masin-masing barang catatan persediaan dan memberitahu dihitung setiap kali pembelian manajer apabila jenis tertentu dilakukan. memerlukan penambahan dalam perusahaan manufaktur, sistem Metode penilaian akuntansi menurut persediaan mengendalikan tingkat Soemarso (2005:385-393) adalah (jumlah) bahan baku dan jumlah produk sebagai berikut: jadi. 1. Penetapan Harga Pokok Persediaan: a. Metode FIFO (First In First Metode Pencatatan Persediaan Out) Untuk melakukan pencatatan persediaan Metode FIFO adalah metode terdapat dua cara atau metode yang penetapan harga pokok dapat digunakan, namun penerapan persediaan yang didasarkan atas metode pencatatan persediaan pada tanggapan bahwa barang-barang suatu perusahaan tergantung dari terdahulu dibeli akan merupakan kebijakan perusahaan tersebut. barang yang dijual pertama kali. Menurut Mulyadi (2008:556) sistem Persediaan akhir dnilai dengan pencatatan akuntansi dapat dilakukan harga pembelian yang paling dengan dua cara yaitu: akhir. 1. Sistem Pencatatan Periodik b. Metode Metode LIFO (Last In (Periodik Sistem) First Out) Yaitu pencatatan yang dilakukan Metode LIFO adalah metode secara terus-menerus baik kuantitas penetapan harga pokok dan harga maupun mutasi saldonya. persediaan yang didasarkan atas 2. Sistem Pencatatan Perpetual tanggapan bahwa barang-barang (Perpetual Sistem) paling akhir dibeli akan Yaitu pencatatan yang dilakukan merupakan barang yang dijual hanya transaksi pembelian saja pertama kali. Persediaan akhir yang dicatat sedangkan mutasi dinilai dengan harga pembelian saldonya tidk dicatat. yang terdahulu. c. Metode Metode Rata-rata Metode Penilaian Persediaan (Average) Metode penilaian presediaan menurut Metode rata-rata adalah metode Fess (2005:336-368) adalah sebagai penetapan harga pokok berikut: persediaan dimana dianggap 1. Metode FIFO (First In First Out) bahwa harga pokok rata-rata dari barang dari yang tersedia
no reviews yet
Please Login to review.