jagomart
digital resources
picture1_Otonomi Desa Pdf 58620 | 72952 Id Implementasi Otonomi Desa Dalam Mewujudk


 124x       Tipe PDF       Ukuran file 0.13 MB       Source: media.neliti.com


Otonomi Desa Pdf 58620 | 72952 Id Implementasi Otonomi Desa Dalam Mewujudk

icon picture PDF Filetype PDF | Diposting 22 Aug 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
                          IMPLEMENTASI OTONOMI DESA DALAM MEWUJUDKAN PEMBERDAYAAN 
                          APARATUR PEMERINTAH DESA DODAGA DI KECAMATAN WASILE TIMUR 
                                                    KABUPATEN HALMAHERA TIMUR  
                                                                 BOEL NGAJI 
                                                              PATAR RUMAPEA 
                                                                SONI ROMPAS 
                                                                          
                    Abstract: The purpose of this study was to determine the ability of government officials in the village of East 
                    Halmahera desa.Penelitian implementation of autonomy affairs is using qualitative methods. The government's 
                    ability village visits dar three indicators namely; education, training, and experience. Informants were taken 
                    from the village government elements Dodaga (village head and village secretary), in the village, the community 
                    leaders / religious / cultural. The total number of informants who were interviewed are as many as 8 people. 
                    Collecting data using interview techniques, while the data were analyzed using qualitative analysis interactive 
                    model of Miles and Hubernann. 
                    The results showed: (1) Ability apratur village government Dodaga seen from indicators of education is quite 
                    good, but not optimally. (2) The ability of the government apparatus village seen from the indicators of training 
                    is not maximized because not breathing is done either from the village administration or support you e he 
                    Government area . (3) The ability of the government apparatus Dodaga seen from the village of indicator 
                    experience thus even this is not too maximal. 
                    Based on these results ditarikkesimpulan that the capacity of Government officials in the implementation of the 
                    affairs of the village of village autonomy in general has been running well but not maximum Deagan seen from 
                    indicators of education, training, and experience. 
                    Based on the results of the research, put forward some suggestions to improve the government's ability to 
                    implement urusan otonomi Dodaga Rural villages, as follows: (1) The village government should be allocated 
                    sufficient budget to finance programs and activities. (2) The provision and improvement of infrastructure and 
                    facilities Dodaga village government work needs to be done; and (3) Employee / village government officials 
                    Dodagaperluditambah, andquality  SD  officials  /  employees  also  need  to  be  improved  through  education, 
                    training and experience relevant / program pemberdayaan. 
                    Keywords: Implementation of Village Autonomy in Delivering Government Apparatus Empowerment village. 
                     
                    Pendahuluan                                              kesejahteraan  dan  mencerdaskan  kehidupan 
                            Setiap    negara    menganut      sistem         bangsa. Memang disadari bahwa negara belum 
                    pemerintahan  yang  sesuai  dengan  falsafah             sepenuhnya  menjawab  gumulan  yang  sudah 
                    negara  dan  undang  undang  dasar  yang                 sekian lama diidamkan oleh rakyat itu sendiri.  
                    dimiliknya. Indonesia memilik falsafah negara,                    Lahirnya Undang-Undang No 6 tahun 
                    yaitu Pancasila dan UUD 1945. Dalam kaitan               2014      tentang     Desa     meyelenggarakan 
                    ini,    Undang      Undang       Dasar     1945          pemerintahan  yang  ada  didesa  menurut  asas 
                    mengamanatkan  bahwa  salah  satu  tujuan                otonomi. Dalam hal ini untuk mengoptimalkan 
                    negara     di    dirikannya     adalah    untuk          penyelengaraan merintahan desa maupun fungsi 
                    kemasalahatan  rakyat.  Oleh  karena  itu,               pemerintahan yang lain seperti pemberdayaan 
                    pemerintah     bertanggung    jawab    terhadap          masyarakat  desa,  pembangunan  desa, dan 
                  pembinaan masyarakat desa  maka  diperlukan        desa    semua    aparatur    pemerintah  tersebut  
                  aparatur pemerintah yang memiliki kemampuan        dapat  bersinergi  dan  bekerja sama   dengan  
                  yang  optimal.  Penyelenggara  Pemerintahan        baik,    serta    tepat    dalam  meningkatkan  
                  Desa                                               penyelenggaraan    pemerintahan    desa    yang  
                  diselenggarakan bersama oleh pemerintah desa       profesional  dan akuntabel.  
                  dan BPD. Pemerintah desa terdiri dari kepala 
                                                                             Desa Dodaga adalah sala satu desa dari 
                  desa dan perangkat desa. Pemerintahan  desa  
                                                                     (6) desa di Kecamatan Wasile Timur Kabupaten 
                  merupakan    unit    terdepan  dalam  pelayanan  
                                                                     Halmahera  Timur.  Desa  ini  memiliki  luas 
                  kepada  masyarakat  serta  tombak  strategis  
                                                                     wilaya 18.000, meter dan luas desa 1.864 meter 
                  untuk  keberhasilan semua  program.  Karena  
                                                                     /segi, dengan jumlah penduduk 1.806 jiwa dan 
                  itu,  upaya  untuk  memperkuat  desa  merupakan  
                                                                     desa ini dibagi dalam 10 lingkungan. Kabupaten 
                  langkah     mempercepat         terwujudnya  
                                                                     Halmahera Timur memiliki kecamatan dan desa 
                  kesejahteraan  masyarakat.    Penyelenggaraan 
                                                                     diantaranya: 1. Kecamatan Kota Maba memiliki 
                  pemerintahan  desa  merupakan  sub  sistem  dari  
                                                                     ( 5 ) desa, 2. Kecamatan Maba memiliki 7 desa, 
                  sistem      penyelenggaraan    pemerintahan,  
                                                                     3. Kecamatan Maba Selatan memiliki enam ( 6 
                  sehingga  desa  memiliki  kewenangan  untuk  
                                                                     )  desa,  4.  Kecamatan Maba Tengah memiliki 
                  mengatur       dan   mengurus    kepentingan 
                                                                     delapan ( 8 ) desa, 5. Kecamatan Maba Utara,  
                  masyarakatnya.  Pemerintah    desa    dalam  
                                                                     memiliki tujuh ( 7 ) desa,  6. Kecamatan Wasile 
                  melaksanakan    tugas    pembangunan    dan 
                                                                     memiliki  enam ( 6 ) desa,  7. Kecamatan Wasile 
                  penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat 
                                                                     Selatan memiliki empat belas ( 14 ) desa, 8. 
                  harus  benar-benar  memperhatikan  hubungan  
                                                                     Kecamatan Wasile Tengah memiliki delapan ( 8 
                  kemitraan    kerja    dalam    penyelenggaraan  
                                                                     )  desa,  9.  Kecamatan Wasile Timur memiliki 
                  pemerintahannya.         Kemitraan    dalam  
                                                                     enam ( 6 ) desa, 10. Kecamatan Wasile Utara 
                  penyelenggaraan  pemerintahan  desa  dimaksud  
                                                                     memiliki  enam  (  6  )  desa,  dengan  total 
                  berarti    bahwa    dalam  melaksanakan    tugas  
                                                                     kecamatan sepuluh  ( 10 ) dan desa tujuh puluh 
                  pembangunan  maupun  pemberian  pelayanan  
                                                                     tiga ( 73 ) desa. Berdasarkan studi pendahuluan 
                  kepada  masyarakat,    semua    aparatur  
                                                                     atau prasurvei yang dilakukan di desa dodaga 
                  pemerintahan  desa,  baik  itu  kepala  desa,  
                                                                     nampaknya, implementasi otonomi desa dalam 
                  sekretaris  desa,  dan  Badan  Perwakilan  Desa  
                                                                     mewujudkan        pemberdayaan      aparatur 
                  (BPD)  harus benar-benar memahami kapasitas 
                                                                     pemerintah  desa  belum  optimal:Hal  tersebut 
                  yang  menjadi  kewenangan  maupun  tugasnya  
                                                                     dapat  ditunjukkan  ada  beberapa  indikasi 
                  masing-masing.        Sehingga        dalam 
                                                                     masalah antara lain, seperti koordinasi belum 
                  melaksanakan penyelenggaraan  pemerintahan  
                                                                     optimal   terhadap   instansi  pemerintahan 
                      (instansi otonom mapun instansi vertikal) yang                 penelitian  naturalistik  adalah  penelitian  yang 
                      ada  di  wilayah  kecamatan  penyelenggaraan                   sbersifat  atau  memiliki  karakteristik,  bahwa 
                      pemerintahan  desa  juga  ada  indikasi  belum                 datanya dinyatakan dalam keadaan sewajarnya 
                      optimal dalam hal ini pelaksanaan pembagunan                   atau sebagaimana adanya dengan tidak dirubah 
                      desa,    pembinaan  masyarakat  desa,  dan                     dalam simbol- simbol atau bilangan. Penelitian 
                      pemberdayaan  masyarakat  desa.  Adapun                        kualitatif  dapat  diartikan  sebagai  rangkaian 
                      pelayanan pemerintah desa terhadap masyarakat                  kegiatan  atau  proses  menjaring  data  atau 
                      juga belum berjalan dengan maksimal.                           informasi yang bersifat sewajarnya, mengenai 
                                                                                     suatu masalah dalam kondisi aspek, atau bidang 
                               Dari beberapa indikasi masalah tersebut 
                                                                                     pada objeknya. ( Nanawi 1994:104-105) 
                      diatas dapat menunjukkan bahwa Implementasi 
                      otonomi         desa      dalam        mewujudkan                     Menurut      Dabbs      analisis    kualitatif 
                      pemberdayaan aparatur pemerintah desa belum                    fokusnya  pada  penunjukan  makna,  deskripsi, 
                      optimal,  hal  ini  dikarenakanrendahnya  faktor               penjernihan dan penempatan data pada konteks 
                      kemampuan aparatur pemerintah desa  sehingga                   masing- masing, dan seringkali melukiskannya 
                      dalampenyelenggaraan          tugas    dan     fungsi          didalam  kata-kata  dari  pada  angka-  angka 
                      pemerintahan  desa  belum  maksimal.  Dengan                   (Faisal, 1999:256). 
                      demikian  bahwa   Aparat  Pemerintah  Desa 
                                                                                     3.2  Definisi Konseptual Fokus Penelitian 
                      adalah   para   penyelenggara   pemerintahan  di 
                                                                                            Konsep  yang  menjadi  fokus  dalam  
                      desa  dalam  rangka  mengatur  dan  mengrus                    SHQHOLWLDQ LQL DGDODK ³Implementasi  Otonomi 
                      kepentingan masyarakat. Namun sejauh mana 
                                                                                     Desa     dalam     Mewujudkan  Pemberdayaan 
                      kebenaran  indikasi  masalah  tersebut  masih                  Aparatur Pemerintah Desa Dodaga´ 
                      perlu dianalisis melalui suatu penelitian ilmiah.  
                                                                                     3.3  Informan Penelitian 
                               Oleh karena itu, dalam rangka penulisan 
                      skripsi  penulis    mengangkat  judul  penelitian:                     Informan  penelitian  adalah  diharapkan 
                      Implementasi         Otonomi        Desa       dalam           orang  yang  memberikan  data  dan  informasi 
                      Mewujudkan         Pemberdayaan             Aparatur           yang  relevan  dengan  masalah  penelitian  oleh 
                      Pemerintah  Desa  Dodaga,  Kecamatan  Wasile                   karena  informan  merupakan  narasumber  atau 
                      Timur, Kabupaten Halmaherah Timur.                             sumber (data  primer/wawancara) yang sangat 
                                                                                     dibutuhkan  dalam  penelitian.  Adapun  yang 
                      METODOLOGI   PENELITIAN 
                                                                                     menjadi  informan  dalam  penelitian  adalah 
                      3.1   Jenis Penelitian 
                                                                                     sebagai berikut: 
                             Penelitian      ini    mengunakan        jenis 
                      penelitian  kualitatif.  Penelitian  kualitatif  atau             a. Sekertaris Desa,  
                       b., Badan Perangkat Desa empat ( 4 orang )                   2014:100),      mengatakan       bahwa 
                       c. Badan permusyawaratan Desa dua (2 orang)                  observasi  dalam  penelitian  kualitatif 
                       d. Kepala Desa  sebagai informan kunci ( key                 secara  esensial  adalah  pengamatan 
                       informan ).                                                  langsung    terhadap     objek    untuk 
                        Jumlah responden delapan ( 8 ) orang                        mengatahui keberadaan objek, situasi, 
                    3.4  Lokasi Penelitian                                          kondisi,   konteks,    ruang    beserta 
                    Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi                   maknanya dalam upaya pengumpulan 
                    penelitian di desa Dodaga Kecamatan  Wasile                     data penelitian. 
                    Timur Kabupaten Halmahera Timur. 
                                                                            3.6   Teknik Analisis Data 
                    3.5  Teknik Pengumpulan Data  
                                                                                    Teknik  analisis  data  yang  digunakan 
                        Teknik pengumpulan data yang digunakan                  dalam  penelitian  ini  adalah  analisis  data 
                        dalam  metode  penelitian  kualitatif  adalah           kualitatif.    Menurut  Bogdan  dan  Biklen 
                        sebagai berikut :                                       (dalam Moleong, 2006), bahwa analisis data 
                                                                                kualitatif  adalah  upaya  yang  dilakukan 
                        a.  Data  primer,  yaitu  diperoleh  dengan 
                                                                                dengan    jalan   bekerja   dengan     data, 
                            cara  mengadakan  (wawancara  )  yang 
                                                                                mengorganisasikan  data,  memilah-milah 
                            berupa  daftar  pertanyaan  yang  telah 
                                                                                data  menjadi  satuan-satuan  yang  dapat 
                            disusun    berdasarkan    pada    fokus 
                                                                                dikelola, mensistesiskan data, mencari dan 
                            penelitian. Menurut Sugiyono dalam ( 
                                                                                menemukan  pola-pola,  menemukan  apa 
                            Kaelan,     2014:119),     mengatakan 
                                                                                yang penting dan apa yang dipelajari, dan 
                            Wawancara        adalah     merupakan 
                                                                                memutuskan  apa  yang  dapat  diceritakan 
                            pertemuan  dua  orang  untuk  bertukar 
                                                                                kepada orang lain.  
                            pikiran  dan  ide  melalui  tanya  jawab 
                                                                                        Adapun     teknis   analisis   data 
                            sehingga dapat dikonstruksikan makna 
                                                                                kualitatif  yang  digunakan  adalah  analisis 
                            dalam suatu topik tertentu. 
                                                                                model  interaktif  yang  dikemukakan  oleh 
                        b.  Data Sekunder, yaitu diperoleh dengan 
                                                                                Miles  dan  Huberman  (dalam  Rohidi  dan 
                            cara mendatangi langsung lokasi yang 
                                                                                Mulyarto,  1992)  seperti  pada  gambar  di 
                            telah    ditetapkan    sebagai    objek 
                                                                                bawah ini. 
                            penelitian (Observasi langsung) dalam 
                                                                                Langkah-langkah  analisis  data  model 
                            ranggka  untuk  memperoleh  informasi 
                                                                                interaktif tersebut dapat dijelaskan sebagai 
                            yang jelas tentang masalah yang diteliti 
                                                                                berikut : 
                            guna  pengamatan  atau  pengumpulan 
                            data.  Menurut  Satori  dalam  (Kaelan, 
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Implementasi otonomi desa dalam mewujudkan pemberdayaan aparatur pemerintah dodaga di kecamatan wasile timur kabupaten halmahera boel ngaji patar rumapea soni rompas abstract the purpose of this study was to determine ability government officials in village east penelitian implementation autonomy affairs is using qualitative methods s visits dar three indicators namely education training and experience informants were taken from elements head secretary community leaders religious cultural total number who interviewed are as many people collecting data interview techniques while analyzed analysis interactive model miles hubernann results showed apratur seen quite good but not optimally apparatus maximized because breathing done either administration or support you e he area indicator thus even too maximal based on these ditarikkesimpulan that capacity general has been running well maximum deagan research put forward some suggestions improve implement urusan rural villages follows should...

no reviews yet
Please Login to review.