Authentication
167x Tipe PDF Ukuran file 0.21 MB Source: media.neliti.com
Saiful Hadi Jurnal Bahan Alam Terbarukan ISSN 2303-0623 PENGAMBILAN MINYAK ATSIRI BUNGA CENGKEH (Clove Oil) MENGGUNAKAN PELARUT n-HEKSANA DAN BENZENA Saiful Hadi Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang ABSTRAK Minyak cengkeh merupakan salah satu jenis minyak atsiri yang dapat diperoleh dari bunga, tangkai atau gagang bunga dan daun cengkeh. Kandungan minyak atsiri bunga cengkeh men- capai 21,3% dengan kadar eugenol antara 78-95%, dari tangkai atau gagang bunga menca- pai 6% dengan kadar eugenol antara 89-95%, dan dari daun cengkeh mencapai 2-3% dengan kadar eugenol antara 80-85%. Kandungan terbesar minyak cengkeh adalah eugenol, yang bermanfaat dalam pembuatan vanilin, eugenil metil eter, eugenil asetat, dll. Ektraksi dengan pelarut adalah salah satu metode yang digunakan untuk ekstraksi minyak atsiri bunga ceng- keh. Pelarut yang digunakan dalam proses ekstraksi adalah n-heksana dan benzena. Peneli- tian ini bertujuan untuk mengetahui rendemen yang diperoleh dengan menggunakan pelarut n-heksana dan benzene serta mengetahui komponen-komponen minyak cengkeh yang terambil dengan pelarut n-heksana dan benzena. Tahapan penelitian diawali dengan mengeringkan bunga cengkeh dengan dijemur di bawah sinar matahari selama 1 minggu. Setelah itu, bu- nga cengkeh kering ditumbuk sampai halus. Bunga cengkeh diekstraksi menggunakan soxhlet dengan 100 mL pelarut pada suhu didihnya selama 15 siklus (+ 80 menit). Dari percobaan yang telah dilakukan dihasilkan rendemen ekstrak bunga cengkeh dengan pelarut n-heksana sebesar 17,61% dan kadar eugenol 65,02%. Sedangkan dengan pelarut benzene, rendemen ekstraks bunga cengkeh sebesar 18,90% dan kadar eugenol 8,81%. Oleh karena itu, ekstraksi minyak atsiri bunga cengkeh dengan menggunakan pelarut n-heksana relatif lebih baik karena memberikan kadar eugenol lebih besar daripada pelarut benzena. Kata kunci: minyak cengkeh, minyak atsiri, eugenol, ekstraksi ABSTRACT Clove oil is one of the essential oils obtained from the cloves, stalks or clove steam and clove leaf. The clove contains 21.3% of the essential oils with the eugenol content of 78-95%, the clove stalk contains 6% of the essential oils with the eugenol content of 89-95%, and the clove leaf contains 2-3% of the essential oils with the eugenol content of 80-85%. The clove oil is mostly composed of eugenol, which is useful in the production of vanillin, eugenil methyl ether, eugenil acetate, etc. The extraction using solvent is one of the methods used for the extraction RIHVVHQWLDORLOVRIFORYHÀRZHU7KHVROYHQWVXVHGIRUWKHH[WUDFWLRQSURFHVVZHUHQKH[DQHDQG benzene. This study aimed to determine the yield of the essential oil obtained from the extrac- WLRQXVLQJQKH[DQHDQGEHQ]HQHDVZHOODVWRNQRZLWVFRPSRQHQWV7KH¿UVWVWHSRIWKHSUR Vol. 1 No. 2 Desember 2012 | 25 Saiful Hadi FHVVZDVLQLWLDWHGE\GU\LQJWKHFORYHVLQWKHVXQIRUDZHHN7KHQWKHGULHGFORYHVZHUH¿QHO\ ground. Clove was extracted using a Soxhlet with 100 mL of solvent at its boiling temperature for 15 cycles (+ 80 minutes). The obtained yield of the extraction process using n-hexane was 17.61% with the eugenol content of 65.02%. While the obtained yield from the extraction pro- cess using benzene solvent was 18.90% with the eugenol content of 8.81%. Therefore, the clove essential oil extraction using n-hexane solvent is relatively better than using benzene because it produces greater eugenol content. Keywords: Clove oil, essential oil, eugenol, extraction PENDAHULUAN titik uapnya dan proses ini di lakukan terha- Cengkeh termasuk suku Myrta- dap minyak atsiri yang tidak larut terhadap ceae yang banyak ditanam di beberapa air. Metode penyulingan ada tiga macam negara termasuk Indonesia. Tanaman ini yaitu penyulingan dengan air, penyulingan berpotensi sebagai penghasil minyak at- dengan uap dan air, dan penyulingan de- siri. Minyak cengkeh dapat diperoleh dari ngan uap langsung. Ektraksi adalah salah bunga cengkeh (Clove Oil), tangkai atau satu metode operasi yang digunakan dalam gagang bunga cengkeh (Clove Steam Oil) proses pemisahan suatu komponen dari dan dari daun cengkeh (Clove Leaf Oil). campurannya dengan menggunakan se- Kandungan minyak atsiri di dalam bunga jumlah massa bahan solven sebagai tenaga cengkeh mencapai 21,3% dengan kadar pemisah. Ekstraksi dengan lemak padat, eugenol antara 78-95%, dari tangkai atau proses ekstraksi ini digunakan khusus un- gagang bunga mencapai 6% dengan ka- tuk mengestraksi bunga-bungaan, dalam dar eugenol antara 89-95%, dan dari daun rangka mendapatkan mutu dan rendemen cengkeh mencapai 2-3% dengan kadar minyak yang tinggi. Metode yang diguna- eugenol antara 80-85%. Kandungan terbe- kan pada percobaan ini adalah ekstraksi sar minyak cengkeh adalah eugenol, yang dengan menggunakan pelarut. bermanfaat dalam pembuatan vanilin, eu- Pelarut yang digunakan dalam genil metil eter, eugenil asetat, dll. Vani- proses ekstraksi adalah n-heksana dan lin merupakan bahan pemberi aroma pada benzena. Heksana adalah sebuah senyawa makanan, permen, coklat dan parfum. hidrokarbon alkana dengan rumus kimia Bunga cengkeh juga digunakan sebagai CH Heksana mempunyai sifat stabil 6 14. bahan baku pembuatan rokok. dan bersifat mudah menguap, sehingga Minyak cengkeh merupakan mi- pelarut tersebut sangat baik digunakan nyak atsiri yang diperoleh dengan cara pe- dalam proses ekstraksi, khususnya untuk nyulingan, ekstraksi dengan pelarut, dan proses ekstraksi bunga. Menggunakan ekstraksi dengan lemak padat. Penyuli- pelarut ini sangat menguntungkan, kare- ngan adalah proses pemisahan komponen na bersifat selektif dalam melarutkan zat, yang berupa cairan atau padatan dari dua proses ini menghasilkan sejumlah kecil li- macam campuran, berdasarkan perbedaan lin, albumin, dan zat warna, namun dapat 26 | Vol. 1 No. 2 Desember 2012 Saiful Hadi mengekstraksi zat pewangi dalam jumlah diperoleh minyak bunga cengkeh murni. besar. Benzena juga dikenal dengan nama Untuk pengambilan minyak bunga ceng- CH, adalah senyawa kimia organik yang keh menggunakan pelarut benzena, prose- 6 6 merupakan cairan tak berwarna dan mudah dur kerja yang dilakukan sama seperti terbakar serta mempunyai bau yang manis. prosedur di atas. Dibandingkan dengan heksana, benzena biasanya menghasilakan jumlah mutlak HASIL DAN PEMBAHASAN yang lebih besar, akan tetapi mengandung Pada percobaan ekstraksi minyak fraksi lilin, serta albumin dan zat warna bunga cengkeh (Clove Oil) dengan pelarut dalam jumlah lebih besar. Secara ring- n-heksana dan benzena meliputi tahapan kas dapat dikatakan bahwa heksana lebih yaitu meliputi: perlakuan bahan, proses banyak digunakan untuk mengekstraksi ekstraksi minyak bunga cengkeh, proses minyak bunga bernilai tinggi, sedangkan pemurnian minyak dan hasil produknya. benzena digunakan untuk mengekstraksi Pada proses perlakuan bahan, bahan yang minyak yang mempunyai nilai yang lebih digunakan adalah bunga cengkeh yang tua rendah. Penelitian ini memiliki tujuan se- dan kering, penggunaan bahan yang tua bagai berikut: mengetahui rendemen yang karena kandungan minyak atsirinya lebih diperoleh dari minyak atsiri bunga cengkeh banyak daripada bahan yang muda serta melalui ekstraksi soxhlet dengan menggu- mengandung kadar air yang rendah. Peng- nakan pelarut n-heksana dan benzene serta gunaan bahan yang kering bertujuan agar mengetahui pelarut yang lebih baik antara kadar air dalam bunga cengkeh berkurang n-heksana dan benzena untuk menghasil- sehingga pada ekstraksi bunga cengkeh kan eugenol terbesar. dapat menghasilkan minyak bunga ceng- keh yang relatif banyak. Bahan kemudian METODE PENELITIAN ditumbuk sekecil mungkin agar minyak Bahan-bahan yang digunakan dapat terambil sempurna pada proses ek- antara lain bunga cengkeh serta pelarut n- straksi dan laju penguapan minyak atsiri heksana dan benzena. Alat utama yang di- dari bahan menjadi cukup cepat. gunakan adalah ekstraktor soxhlet. Bunga Proses ekstraksi dan pemurnian cengkeh dalam soxhlet diekstraksi dengan minyak bunga cengkeh menggunakan alat o 100 mL n-heksana pada suhu 150-160 C ekstraktor soxhlet NDUHQD XQWXN H¿VLHQVL sampai warna pelarut menjadi seperti se- waktu, kemudahan dalam perangkaian mula. Setelah dilakukan proses ekstraksi, alat, dan proses pengambilan pelarutnya GLSHUROHK ¿OWUDW PLQ\DN EXQJD FHQJNHK yang relatif banyak. Proses ekstraksi bunga Filtrat kemudian dimurnikan dengan ek- cengkeh menggunakan dua macam pelarut straktor soxhlet pada suhu 150-160°C yaitu n-heksana dan benzene. Pemilihan n- sampai pelarutnya tidak menetes lagi dan heksana sebagai pelarut, karena n-heksana Vol. 1 No. 2 Desember 2012 | 27 Saiful Hadi bersifat stabil dan mudah menguap, selek- Dari percobaan yang telah dilaku- tif dalam menguapkan zat, mengekstraksi kan dihasilkan kadar eugenol sebesar sejumlah kecil lilin serta dapat mengek- 65,02% yang lebih sedikit jika dibanding- strak zat pewangi dalam jumlah besar. Se- kan dengan penelitian Ketaren yang meng- dangkan benzena dipilih sebagai pelarut gunakan metode penyulingan uap dengan karena benzena dapat digunakan untuk kadar eugenol sebesar 78-95%. Hal ini di- mengekstraksi bahan kering, bunga, daun- sebabkan karena ada eugenol yang hilang daunan, batang dan akar. waktu proses perlakuan bahan maupun Pengamatan yang dilakukan pada waktu ekstraksinya. Dari hasil percobaan percobaan ini meliputi ekstraksi minyak diperoleh kadar eugenol serta komponen bunga cengkeh dengan pelarut n-heksana yang lain seperti yang terdapat pada Table dan benzena. 1. Ektraksi Minyak Bunga Cengkeh de- Tabel 1. Data Hasil Analisis Minyak Bu- ngan Pelarut n-Heksana nga Cengkeh dengan Pelarut n-Heksana Pada proses ekstraksi bunga ceng- No Nama Komponen Prosentase keh dilakukan dengan menggunakan 1 Eugenol 65,02 pelarut n-heksana sebanyak 100 mL, de- 2 Trans-Caryophyllene 15,64 ngan berat bunga cengkeh yang diekstraksi 3 Phenol 2,69 sebesar 11,5343 gram. Ekstraksi berlang- 4 Ethanone 5,55 sung pada kondisi operasi 150-160 °C ka- rena titik didih n-heksana 69 °C sedangkan Pada tabel 1 diketahui bahwa o komponen tertinggi yang terdapat dalam titik didih minyak cengkeh 253 C, sehingga diharapkan pada kondisi operasi tersebut minyak bunga cengkeh dengan pelarut n-heksana dapat menguap dan minyak da- heksana adalah eugenol sebesar 65,02%. pat terambil semaksimal mungkin. Proses Selain eugenol juga terdapat komponen- ekstraksi dilakukan sampai warna pelarut komponen yang lain yaitu Caryophyllene, menjadi seperti semula. Siklus yang ter- Phenol, Ethanone. jadi pada eksraksi bunga cengkeh menca- Dari percobaan yang telah dilaku- pai 15 siklus dengan waktu ± 80 menit. kan dihasilkan kadar eugenol yang lebih Pada percobaan diperoleh minyak bunga sedikit dibandingkan dengan penelitian cengkeh yang berwarna hijau kekuningan. Ketaren yang menggunakan metode pe- Ekstraksi bunga cengkeh dengan pelarut n- nyulingan uap, hal ini disebabkan karena heksana menghasilkan rendemen 17,61%. ada eugenol yang hilang pada proses per- Hal ini hampir sama rendemen dalam pe- lakuan bahan maupun pada proses ekstrak- nelitian Ketaren (1985) yang mengguna- sinya. kan metode penyulingan uap menghasil- Dari hasil percobaan diketahui kan rendemen 17-18%. bahwa minyak yang dihasilkan berwarna 28 | Vol. 1 No. 2 Desember 2012
no reviews yet
Please Login to review.